Di sebuah tempat hiduplah seorang putri
Sang putri hidup dalam sebuah istana yang megah dan indah,
dimana semua yang ada di istananya terbuat dari es
Di sebuah tempat dimana ktika ia membuka pintu dan jendela
hanya warna putihnya salju yang dapat terlihat sejauh mata memandang
Ia hidup disana sendirian, kesepian dan kedinginan
Sebenarnya ada orang-orang yang berdiri di luar istananya ingin masuk dan melihat ke dalam
Tapi ia tidak pernah mengijinkannya
Ia takut jika orang-orang itu akan membuatnya merasa nyaman dan tiba-tiba meninggalkannya
Ia takut saat ia terlalu senang bercerita atau mendengarkan cerita mereka,
dan mereka tiba-tiba meninggalkannya
Ia takut jika ia mungkin akan bosan mendengarkan cerita mereka,
atau malah sebaliknya mereka yg akan bosan mndengarkan ceritanya
Hal itu membuatnya ragu juga bimbang
Sehingga pada akhirnya ia memutuskan untuk tidak pernah membuka pintu istananya hingga kini
Pada akhirnya ia tetap sendirian, kesepian dan kedinginan
Meskipun ia kadang merasa sedih karena kesepian
Tap ia sadar itu adalah konsekuensi yang harus ditanggungnya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar