Blogger Backgrounds
..............................................................................................................................

Minggu, 28 Oktober 2012

Regina Spektor – The Call

It started out as a feeling
Which then grew into a hope
Which then turned into a quiet thought
Which then turned into a quiet word


And then that word grew louder and louder
’Til it was a battle cry

I’ll come back
When you call me
No need to say goodbye

Just because everything’s changing
Doesn’t mean it’s never
Been this way before

All you can do is try to know
Who your friends are
As you head off to the war

Pick a star on the dark horizon
And follow the light

You’ll come back
When it’s over
No need to say good bye

Now we’re back to the beginning
It’s just a feeling and now one knows yet
But just because they can’t feel it too
Doesn’t mean that you have to forget

Let your memories grow stronger ans stronger
’Til they’re before your eyes

You’ll come back
When it’s over
No need to say good bye.

Jumat, 27 April 2012

Soal Asuransi dan Manajemen Resiko


Nama                    : Windy Borutha Siregar
Kelas / npm          : 3DD02 / 31209257
Matkul                 : Asuransi dan Manajemen Resiko

1.       Apakah identifikasi risiko? Jelaskan dengan hal-hal yang dilakukan oleh manajer risiko untuk perusahaannya. 
Adalah Proses penganalisaan untuk menemukan secara sistematis dan secara berkesinambungan (kerugian potensial) yang menentang perusahaan. Yang di dilakukan oleh manajer risiko untuk perusahaannya diantaranya yaitu :
1.            Umum
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap risiko yang akan dikelola. Identifikasi harus dilakukan terhadap semua risiko, baik yang berada didalam ataupun diluar organisasi.

2.            Apa Yang Dapat Terjadi
Tujuannya adalah untuk menyusun daftar risiko secara komprehensif dari kejadian-kejadian yang dapat berdampak pada setiap elemen kegiatan. Perlu juga dilakukan pencatatan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi risiko yang ada secara rinci sehingga menggambarkan proses yang terjadi. Pada dasarnya tahap ini memberikan eksplorasi gambaran permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini nantinya akan memberikan besaran konsekuensi yang dapat terjadi. Konsekuensi merupakan salah satu variabel penting untuk penentuan level risiko nantinya.

3.            Bagaimana Dan Mengapa Itu Terjadi
Pada tahap ini dilakukan penyusunan skenario proses kejadian yang akan menimbulkan risiko berdasarkan informasi gambaran hasil eksplorasi masalah diatas. Skenario menjadi penting untuk memberikan rangkaian ‘cerita’ tentang proses terjadinya sebuah risiko, termasuk faktor-faktor yang adapat diduga menjadi penyebab ataupun mempengaruhi timbulnya risiko. Tahap ini akan memberikan rentang probabilitas yang ada. Sebagaimana konsekuensi, maka probabilitas juga merupakan variabel penting yang akan menentukan level risiko yang ada.

2.       Apa sajakah klasifikasi kerugian bagi perusahaan?

Dalam me-manage risiko dalam perusahaan, hal yang pertama dilakukan melakukan identifikasi terhadap risiko tersebut. Berikut ini contoh check list yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan risiko:

A. Kerugian hak milik (Property losses)
1. Kerugian langsung yang dihubungkan dengan kebutuhan untuk mengganti atau reparasi atau kehilangan harta.
2. Kerugian tidak langsung, seperti keharusan untuk menghancurkan sisa gedung yang rusak akibat kerugian langsung.
3. Kerugian pendapatan (net income), seperti penghentian kegiatan sementara yang disebabkan oleh suatu kerugian di mana tidak boleh ditempatinya ruangan kerja.

B. Kewajiban mengganti kerugian orang lain (Liability losses)
Karena rusaknya hak milik orang lain atau terlukanya orang lain.

C. Kerugian personalia (Personnel losses)
1. Kerugian bagi perusahaan, karena kematian, cacat, atau mengundurkan dirinya pegawai, langganan atau pemilik.
2. Kerugian bagi keluarga pegawai, yang disebabkan oleh kematian, cacat, atau pemberhentian.

3.       Apakah metode yang dapat digunakan untuk mengeksplorasi identifikasi risiko aspek-aspek dalam perusahaan?

Metode yang digunakan untuk identifikasi risiko diantaranya, checklist, penilaian berdasarkan pengalaman dan pencatatan, flowcharts, brainstorming, analisis sistem, analisis skenario, dan teknik sistem engineering.

·         Penggunaan suatu Checklist
Metode dapat dilakukan melalui :
A.      Question naite analisis resiko
B.      Metode laporan keuangan
C.      Metode peta aliran
D.      Inspeksi langsung suatu objek
E.       Interaksi yang terencana dengan bagian perusahaan
F.       Catatan statistik kerugian dari masa lalu
G.     Analisis lingkungan

4.       Bagaimana identifikasi risiko dengan analisis lingkungan yang relevan?
Pelanggan, Pemasok, pesaing, Undang undang, dan peraturan pemerintah. Merupakan faktor external . Contoh : Tanah yang dibeli dari masyarakat umum untuk kepentingan bersama dan publik, nilai jualnya sama sebesar NJOP ( Nilai Jual Objek Pajak) misalnya untuk membangun jembatan, jalan raya, dll
5.       Apakah faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam memilih metode identifikasi risiko?

yaitu : sifat dari bisnis  dan  besarnya perusahaan
Faktor risiko internal adalah faktor-faktor risiko yang terjadi di dalam perusahaan atau proyek yang dapat dikontrol oleh manusia. Risiko - risiko seperti ini biasanya timbul karena masalah keuangan, organisasi, karyawan, lingkungan kerja, perubahan produk dan masalah-masalah lain di dalam perusahaan atau proyek yang tidak menunjang pencapaian yang diharapkan. Akibatnya, terjadilah penundaan waktu penyelesaian proyek, peningkatan biaya atau gangguan / interupsi pada arus kas.
http://www.managementfile.com/templateimages/gbr_article/ella/identifikasirisiko2.jpg


Faktor risiko eksternal adalah faktor-faktor risiko di luar kontrol / kendali manusia, misalnya aktivitas di pasar uang / pasar modal, kebijakan di bidang perpajakan, perubahan lingkungan / alam (cuaca), dan lain-lain. Ketika risiko-risiko ini terjadi, yang paling penting adalah bagaimana menghadapinya.
Contoh faktor risiko eksternal dalam rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatra adalah gempa bumi yang kuat dan tsunami, karena selat Sunda termasuk salah satu area di dunia yang sangat sering diguncang gempa. Oleh karena itu, jembatan itu harus dibangun dengan kekuatan yang sanggup untuk menahan gempa bumi dan tsunami.

6.       Apakah dimensi pengukuran risiko?

1.       Informasi tentang frekuensi/ jumlah kerugian yang akan terjadi
2.       Keparahan dari kerugian (average losses)
3.       Rata-rata nilainya dalam periode anggaran
4.       Variansi nilai tsb
5.       Dampak menyeluruh dari kerugian kerugian jika ditanggung sendiri

Manajer risiko memerlukan informasi sebanyak-banyaknya terkait dengan 2 dimensi pokok untuk melakukan pengukuran risiko, yaitu:
1. Dimensi Frekuensi atau jumlah kerugian yang akan terjadi.
2. Dimensi Keparahan dari kerugian itu.

7.       Bagaimana menentukan keparahan kerugian atas suatu kejadian?

1.  Dampaknya thd keuangan perusahaan
2.  mengevaluasi nilai kerugian supaya tidak menggangu likuiditas perusahaan
3.  jumlah unit terkena kerugian
4.  kerugian rata rata dapat dibandingkan dg premi asuransi yang harus dibayar

8.       Bagaimana pengukuran risiko dengan distribusi probabilitas?
3 macam distribusi probabilitas :
1.       Total kerugian pertahun (atas perperiode anggaran)
2.       Banyaknya kejadian pertahun
3.       Kerugian perkejadian
Kombinasi distribusi probabilitas :
1.       Jenis kerugian
2.       Unit unit yang mengalami exposure
3.       Penyebab kerugian
Metode lain yang juga bisa digunakan jika data terdahulu tidak tersedia, dengan melakukan ekstrapolasi data-data sekunder secara umum dari lembaga-lembaga internasional maupun industri sejenis. Kemudian dibuat estimasi/ perkiraan secara subyektif. Metode ini disebut metode penentuan dengan professional judgement. Hasilnya dapat memberikan gambaran secara umum mengenai level risiko yang ada.
Sumber informasi yang dapat digunakan untuk menghitung konsekuensi diantaranya adalah:
a.    Catatan-catatan terdahulu.
b.    Pengalaman kejadian yang relevan.
c.    Kebiasaan-kebiasaan yang ada di industri dan pengalaman-pengalaman pengendaliannya.
d.    Literatur-literatur yang beredar dan relevan.
e.    Marketing test dan penelitian pasar.
f.     Percobaan-percobaan dan prototipe.
g.    Model ekonomi, teknik, maupun model yang lain.
h.    Spesialis dan pendapat-pendapat para pakar.

Sedangkan teknik-tekniknya adalah:
a.    Wawancara yang terstruktur dengan para pakar yang terkait.
b.    Menggunakan berbagai disiplin keilmuan dari para pakar.
c.    Evaluasi perorangan dengan menggunakan kuesioner.
d.    Menggunakan sarana komputer dan lainnya.
e.    Menggunakan pohon kesalahan (fault tree) dan pohon kejadian (event tree).

9.       Apakah konsep probabilitas?
Konsekuensi dan probabilitas adalah kombinasi/ gabungan untuk memperlihatkan level risiko. Berbagai metode bisa digunakan untuk menghitung konsekuensi dan probabilitas, diantaranya dengan menggunakan metode statistik.
1.       Konsep “sample space” (lingkup kejadian)
2.       Konsep “event” (suatu peristiwa/kejadian)

·       Sumber dan Referensi :

http://ejlp.blogspot.com/2009/04/metode-identifikasi-resiko-proyek.html

Soal Manajemen Produksi

Iseng-iseng buka file .. daripada galau :p , dan taraaaa !! akhirnya gue menemukan soal Kuis Manajemen Produksi semester lalu . buat para pembaca semoga aja berguna (apalagi nuat ade kelas) , berdoalah .. mudah-mudahan soalnya selalu sama dari tahun ke tahun, walaupun itu impossible banget :p


1.   Tuliskan perbedaan antara industri jasa dan industri manufaktur !
Jawab :
Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur sering disebut juga pabrikan. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang mengubah bahan dasar menjadi output berupa produk.
Istilah manufaktur berasal dari dua kata bahasa latin, yaitu manus dan factus yang berarti manus adalah tangan dan factus adalah mengerjakan. Jadi manufaktur artinya mengerjakan dengan tangan atau proses pembuatan produk yang dikerjakan dengan tangan. Pengertian manufaktur sekarang adalah proses pembuatan produk dengan bantuan mesin dan pengontrolanbahkan dikerjakan secara automatis penuh, tetapi tetap melalui pengawasan secara manual.

Istilah manufaktur sering dianggap sama dengan produksi, tetapi sebenarnya produksi memiliki arti yang lebih luas. Produksi adalah proses pengolahan bahan baku menjadi suatu produk, dapat berupa produk gas, cair, dan padat. Contoh : produksi gas alam, produksi minyak bumi, produksi pesawat terbang.

Manufaktur adalah proses pengolahan bahan baku menjadi suatu produk dalam bentuk padat. Contoh : manufaktur pesawat terbang. Manufaktur dapat didefinisikan secara teknis dan secara ekonomi.
Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa (service business) merupakan perusahaan yang tidak menghasilkan barang atau produk, tetapi menghasilkan output berupa jasa.
Jasa adalah sesuatu yang diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Jadi hasil dari jasa akan dapat dilihat setelah jasa tersebut diselesaikan. Contoh : bayangkan bila anda akan pergi untuk memotong rambut, maka jasa pemotongan tersebut akan dikonsumsi ketika diproduksi dan hasilnya akan tampak setelah rambut anda selesai dipotong.

Industri Pelayanan / Jasa (Service Industries), yaitu industri yang bergerak dibidang pelayanan atau jasa, baik untuk melayani dan menunjang aktifitas industri yang lain maupun langsung memberikan pelayanan/jasa kepada konsumer. Contoh : Bank, Jasa Angkutan, Rumah Sakit dan lain – lain.

Perbedaan jasa dengan manufaktur dari sudut pandang serentaknya produksi dan konsumsi akan membedakan perilaku jasa dalam operasinya. Jasa bisa dibawa ke konsumen ataupun sebaliknya, sehingga konsumen merupakan faktor penting dari ketidakpastian yang akan dikendalikan. Selain itu jasa juga tidak dapat diproduksi disuatu tempat dan kemudian dikirim ke tempat lain maupun disimpan (kecuali jasa informasi).

Adapun perbedaan antara industri jasa dan manufaktur dari sudut pandang bentuk, kepemilikan, kondisi dan organisasi dapat diikhtisarkan sebagai berikut :

Tabel : Perbedaan Antara Industri Jasa dan Manufaktur

Manufaktur
Jasa
Produk dapat disentuh (tangible).
Produk tidak dapat disentuh (intangible).
Kepemilikan dialihkan pada saat pembelian.
Kepemilikan pada umumnya tidak dialihkan.
Produk dapat dijual kembali.
Tidak mungkin dijual kembali.
Produk dapat didemokan sebelum dibeli.
Produk tidak ada sebelum dibeli.
Produk dapat disimpan sebagai persediaan.
Produk tidak dapat disimpan.
Produk mendahului konsumsi.
Produksi dan konsumsi terjadi secara serentak.
Kegiatan produksi dan konsumsi dapat dipisahkan dalam lokasi kegiatan.
Kegiatan produksi dan konsumsi harus terjadi pada lokasi yang sama.
Produk dapat dipindahkan.
Produk tidak dapat dipindahkan.
Penjual memproduksi.
Pembeli mengambil bagian langsung dalam proses produksi dan benar – benar dapat melakukan sebagian dari produksi itu.
Memungkinkan kontak tak langsung antara perusahaan dengan pelanggan.
Sebagian besar membutuhkan kontak langsung.
Produk dapat diekspor.
Jasa umumnya tidak dapat diekspor, tetapi sistem pelayanan jasa dapat.
Bisnis diorganisasikan berdasarkan fungsi, dengan penjualan dan produksi terpisah.
Penjualan dan produksi tidak dapat dipisahkan secara fungsional.


2.    Berikan masing-masing 10 contoh industri manufaktur dan industri jasa !
Jawab :
·         Perusahaan Manufaktur

1.    Nike, memproduksi sepatu olahraga
2.    Sampoerna, memproduksi rokok
3.     General Motors, memproduksi mobil, truk, van.
4.    Nokia, memproduksi Handphone
5.    Levis, memproduksi celana jeans
6.    Sinar Dunia, memproduksi buku dan kertas
7.    LG, memproduksi alat-alat elektronik, TV, kulkas, AC, dll
8.    Cubitus, memproduksi baju dan T-Shirt
9.    Honda, memproduksi Motor
10.  Mirrabela, memproduksi alat-alat kecantikan dan Make-Up

·         Perusahaan Jasa
1. Hotel Regent, menghasilkan produk Jasa penginapan
2. Disney, tempat hiburan
3. Telkom, produknya berupa jasa telekomunikasi
4. Garuda Indonesia Air, produknya berupa jasa layanan penerbangan
5. Kereta Api Commuter, produknya berupa jasa layanan perkereta-apian
6. Rudi Salon, tempat pelayanan jasa salon
7. JNE titip kilat, jasanya berupa jasa pengiriman surat dan dokumen
8. Bank Mandiri, jasa nya berupa pelayanan perbankan ( tabungan, tarik tunai dll)
9. FedEx, jasa nya berupa pengiriman barang paket, surat dan dokumen penting
10. TMMI, tempat rekreasi dan pelayanan jasa hiburan keluarga .

3.   Sebutkan 2 input dan Output pada industri jasa tertentu dan industri manufaktur !
Jawab :

·         Material yang Digunakan dalam Manufaktur ( input )
  1. Logam terdiri dari logam besi dan logam non-besi. Logam besi adalah logam/paduan mengandung besi sebagai unsur utama. Contoh : besi tuang, baja karbon, baja tahan karat , dan lain - lainnya. Logam non besi adalah logam/paduan mengandung besi dalam jumlah kecil atau sama sekali tanpa besi. Contoh : alumunium, tembaga, emas, timah, magnesium, nikel,seng, dan lain - lainnya.
  2. Keramik adalah bahan yang berbentuk dari hasil senyawa antara logam atau semi logam (Si, Ge) dengan unsur - unsur non logam. Contoh : silica (SiO2), alumunia (Al2O3), karbida tungsten, krbida titanium, nitrida titanium, nitrida boron, dan lain - lainnya.
  3. Polimer adalah senyawa yang terdiri dari serangkaian molekul mer yang sangat banyak, biasanya terdiri dari karbon ditambah satu atau lebih unsur - unsur yang lain, seperti  : hidrogen, nitrogen, dan klorin.
  4. Komposit adalah material yang merupakan gabungan antara ketiga jenis material diatas. Komposit merupakan optimasi susunan material yang menunjukkan sifat terbaik dari unsur -unsur pembentuknya dan sering juga beberapa sifat yangtidak memiliki oleh salah satu unsur tersebut. Komposit terdiridari bahan penguat (filler) dan bahan pengikat (matriks). Contoh : serat gelas dalam matriks polimer, keramik dalam matriks logam, kayu merupakan komposit alam yang memiliki serat selulose dengan matriks lignin.
Proses manufaktur dapat dibagi dalam dua jenis operasi utama, yaitu :
  1. Operasi pemrosesan (processing operations), dan
  2. Operasi perakitan (assembly operations).
Operasi Pemrosesan (processing operations), merubah benda kerja dari suatu bentuk ke bentuk yang lain mendekati bentuk akhir produk yang diinginkan, sehingga memiliki niali tambah dengan merubah geometri, sifat – sifat, maupun penampilan benda kerja. Operasi pemrosesan dibagi atas tiga kelompok, yaitu :
  1. Proses pembentukkan (shaping processes),
  2. Proses untuk memperbaiki sifat - sifat (property enchancing processes), dan
  3. Operasi pemrosesan permukaan (surface processing operations).
Operasi Perakitan (assembly operations), menyambung atau menyatukan dua atau lebih komponen – komponen. Operasi perakitan dibagi atas dua kelompok, yaitu :
  1. Proses penyambungan permanen, seperti : pengelasan, pembrasingan dan penyolderan, dan adhesive bonding.
  2. Proses penyambungan mekanik, seperti : pengencangan dengan ulir (sekrup, mur, baut) pengencangan permanen (rivet, press fitting).
Jadi , proses input dan output pada perusahaan manufaktur contohnya adalah :
1.    Pada peusahaan Toyota ( memproduksi mobil ) inputnya yaitu bahan-bahan dan alat pembuatannya seperti : besi, baja, kaca mobil, mesin, pelastik, sekrup, mur dll . sedangkan output nya adalah mobil .
2.    Pada perusahaan Sampoerna ( memproduksi Rokok ) inputnya yaitu bahan-bahan dan alat pembuatannya seperti : tembakau, cengkeh, kertas marsbrand, pembungkus kemasan, pita cukai dll . sedangkan outputnya adalah rokok yang siap untuk di konsumsi untuk konsumen.

·         Faktor – Faktor Yang Digunakan Dalam Pelayanan Jasa ( input )

Sistem pelayanan jasa terdiri dari faktor – faktor fisik dan tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi jasa tersebut. Pada umumnya kelima faktor – faktor berikut merupakan bagian yang perlu dipertimbangkan dalam sistem pelayanan jasa.
  1. Teknologi derajat otomatisasi, peralatan, derajat integrasi vertikal.
  2. Aliran proses. Urutan kejadian yang digunakan untuk memproduksi jasa.
  3. Tipe proses. Jumlah kontak yang terlibat (tinggi atau rendah), derajat, pelayanan dan integrasi.
  4. Lokasi dan ukuran. Tempat dimana proses jasa dilokasikan, ukuran setiap tempat jasa tersebut dilaksanakan.
  5. Tenaga kerja. Keterampilan, jenis organisasi, sistem imbalan, derajat partisipasi
Dalam merancang proses industri jasa dibutuhkan suatu kerangka kerja dasar. Kerangka ini merupakan segitiga jasa yang mengasumsikan terdapat empat elemen yang harus dipertimbangkan dalam memproduksi jasa, yaitu pelanggan, manusia, strategi, dan sistem.

Pelanggan tentu saja ada ditengah – tengah segitiga sebab jasa harus selalu berpusat pada pelanggan. Manusia adalah karyawan dari perusahaan jasa. Strategi adalah pandangan atau filosofi yang digunakan untuk mengarahkan segala aspek pelayanan jasa. Sistem adalah sistem fisik dan prosedur yang digunakan.


Strategi Produk Jasa

Strategi jasa ini menentukan bisnis apa yang anda garap. Strategi jasa ini memberikan pengarahan untuk merancang produk, sistem pelayanan, dan pengukuran. Strategi jasa memberikan suatu pandangan tentang jasa macam apa yang harus diadakan oleh perusahaan.

Suatu contoh strategi adalah strategi yang pernah dilakukan oleh Sempati Airlines dimana pelanggan yang mempunyai Preffered Card akan dilayani kebutuhannya tanpa delay atau diberi ganti rugi meskipun penumpang pesawat tersebut hanya satu orang. Hal ini menunjukkan komitmen Sempati yang mengutamakan kepuasan pelanggan, dan bukan sekedar ingin untung sendiri.


Strategi Proses Pelayanan

Kunci utama dalam memilih suatu proses adalah jumlah kontak pelanggan. Jika derajat kontak rendah, proses dapat diabaikan dari pelanggan atau pengaruh eksternal lainnya. Dalam hal ini potensi pelanggan untuk mengganggu proses produksi adalah kecil.jumlah kontak yang rendah cocok dengan jenis proses manufaktur sehingga efisieninya dapat menjadi tinggi.

Sebaliknya, jika kontak pelayanan tinggi, pelanggan dapat mengganggu proses produksi dengan tuntutan jenis pelayanan tertentu atau perlakuan khusus. Kontak pelanggan yang lebih tinggi dapat menyebabkan proses produksi yang tidak efisien, tetapi kehadiran pelanggan dalam sistem tidak seluruhnya mengganggu. Kadang kala pelanggan dapat menjadi sumber efisiensi, yakni dengan menggunakan pelanggan untuk mengerjakan sebagian dari tugas pelayanan. Sebagai contoh, pelayanan swalayanan seperti Restoran Mc Donald’s mengambil baki, sambal, garam, merica, sedotan dan membawa sendiri hidangannya.
Jadi , proses input dan output pada perusahaan industri jasa contohnya adalah :
1.    Pada peusahaan FedEx, jasa nya berupa pengiriman barang paket, surat dan dokumen penting. inputnya yaitu tenaga kerja, alat alat transportasi untuk mengirimkan barang, surat-surat jalan dll . sedangkan output nya jasa pelayanan pengiriman barang dan dokimenl .
2.    Pada perusahaan Garuda Indonesia inputnya yaitu pramugari, skill yang dimiliki oleh pilot untuk menerbangkan pesawat, pelayanan tiket pesawat dll . sedangkan outputnya adalah pelayanan penerbangan yang nyaman untuk setiap konsumennya.