Nama
: Windy Borutha Siregar
Kelas
/ npm : 3DD02 / 31209257
Matkul
: Asuransi dan Manajemen Resiko
1.
Apakah
identifikasi risiko? Jelaskan dengan hal-hal yang dilakukan oleh manajer risiko
untuk perusahaannya.
Adalah Proses penganalisaan untuk menemukan secara sistematis dan secara berkesinambungan (kerugian potensial) yang menentang perusahaan. Yang di dilakukan oleh manajer risiko untuk perusahaannya diantaranya yaitu :
Adalah Proses penganalisaan untuk menemukan secara sistematis dan secara berkesinambungan (kerugian potensial) yang menentang perusahaan. Yang di dilakukan oleh manajer risiko untuk perusahaannya diantaranya yaitu :
1.
Umum
Pada tahap
ini dilakukan identifikasi terhadap risiko yang akan dikelola. Identifikasi
harus dilakukan terhadap semua risiko, baik yang berada didalam ataupun diluar
organisasi.
2.
Apa Yang Dapat Terjadi
Tujuannya adalah untuk menyusun daftar
risiko secara komprehensif dari kejadian-kejadian yang dapat berdampak pada
setiap elemen kegiatan. Perlu juga dilakukan pencatatan terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi risiko yang ada secara rinci sehingga menggambarkan proses
yang terjadi. Pada dasarnya tahap ini memberikan eksplorasi gambaran
permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini nantinya akan memberikan besaran
konsekuensi yang dapat terjadi. Konsekuensi merupakan salah satu variabel
penting untuk penentuan level risiko nantinya.
3.
Bagaimana Dan Mengapa Itu
Terjadi
Pada tahap ini dilakukan penyusunan
skenario proses kejadian yang akan menimbulkan risiko berdasarkan informasi
gambaran hasil eksplorasi masalah diatas. Skenario menjadi penting untuk
memberikan rangkaian ‘cerita’ tentang proses terjadinya sebuah risiko, termasuk
faktor-faktor yang adapat diduga menjadi penyebab ataupun mempengaruhi
timbulnya risiko. Tahap ini akan memberikan rentang probabilitas yang ada.
Sebagaimana konsekuensi, maka probabilitas juga merupakan variabel penting yang
akan menentukan level risiko yang ada.
2.
Apa
sajakah klasifikasi kerugian bagi perusahaan?
Dalam me-manage risiko dalam perusahaan, hal yang pertama dilakukan melakukan identifikasi terhadap risiko tersebut. Berikut ini contoh check list yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan risiko:
A. Kerugian hak milik (Property losses)
1. Kerugian langsung yang dihubungkan dengan kebutuhan untuk mengganti atau reparasi atau kehilangan harta.
2. Kerugian tidak langsung, seperti keharusan untuk menghancurkan sisa gedung yang rusak akibat kerugian langsung.
3. Kerugian pendapatan (net income), seperti penghentian kegiatan sementara yang disebabkan oleh suatu kerugian di mana tidak boleh ditempatinya ruangan kerja.
B. Kewajiban mengganti kerugian orang lain (Liability losses)
Karena rusaknya hak milik orang lain atau terlukanya orang lain.
C. Kerugian personalia (Personnel losses)
1. Kerugian bagi perusahaan, karena kematian, cacat, atau mengundurkan dirinya pegawai, langganan atau pemilik.
2. Kerugian bagi keluarga pegawai, yang disebabkan oleh kematian, cacat, atau pemberhentian.
3.
Apakah
metode yang dapat digunakan untuk mengeksplorasi identifikasi risiko
aspek-aspek dalam perusahaan?
Metode
yang digunakan untuk identifikasi risiko diantaranya, checklist, penilaian berdasarkan pengalaman dan pencatatan, flowcharts, brainstorming, analisis sistem, analisis skenario, dan teknik
sistem engineering.
·
Penggunaan suatu Checklist
Metode dapat dilakukan melalui :
A.
Question naite analisis resiko
B.
Metode laporan keuangan
C.
Metode peta aliran
D.
Inspeksi langsung suatu objek
E.
Interaksi yang terencana dengan bagian
perusahaan
F.
Catatan statistik kerugian dari masa lalu
G.
Analisis lingkungan
4.
Bagaimana
identifikasi risiko dengan analisis lingkungan yang relevan?
Pelanggan,
Pemasok, pesaing, Undang undang, dan peraturan pemerintah. Merupakan faktor
external . Contoh : Tanah yang dibeli dari masyarakat umum untuk kepentingan
bersama dan publik, nilai jualnya sama sebesar NJOP ( Nilai Jual Objek Pajak)
misalnya untuk membangun jembatan, jalan raya, dll
5.
Apakah
faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam memilih metode identifikasi risiko?
yaitu : sifat dari bisnis dan besarnya perusahaan
Faktor risiko internal adalah faktor-faktor risiko yang terjadi di dalam perusahaan atau proyek yang dapat dikontrol oleh manusia. Risiko - risiko seperti ini biasanya timbul karena masalah keuangan, organisasi, karyawan, lingkungan kerja, perubahan produk dan masalah-masalah lain di dalam perusahaan atau proyek yang tidak menunjang pencapaian yang diharapkan. Akibatnya, terjadilah penundaan waktu penyelesaian proyek, peningkatan biaya atau gangguan / interupsi pada arus kas.
Faktor risiko eksternal adalah faktor-faktor risiko di luar kontrol / kendali manusia, misalnya aktivitas di pasar uang / pasar modal, kebijakan di bidang perpajakan, perubahan lingkungan / alam (cuaca), dan lain-lain. Ketika risiko-risiko ini terjadi, yang paling penting adalah bagaimana menghadapinya.
Contoh faktor risiko eksternal dalam rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatra adalah gempa bumi yang kuat dan tsunami, karena selat Sunda termasuk salah satu area di dunia yang sangat sering diguncang gempa. Oleh karena itu, jembatan itu harus dibangun dengan kekuatan yang sanggup untuk menahan gempa bumi dan tsunami.
6.
Apakah
dimensi pengukuran risiko?
1.
Informasi tentang frekuensi/ jumlah kerugian
yang akan terjadi
2.
Keparahan dari kerugian (average losses)
3.
Rata-rata nilainya dalam periode anggaran
4.
Variansi nilai tsb
5.
Dampak menyeluruh dari kerugian kerugian jika
ditanggung sendiri
Manajer risiko memerlukan informasi sebanyak-banyaknya terkait dengan 2 dimensi pokok untuk melakukan pengukuran risiko, yaitu:
1. Dimensi Frekuensi atau jumlah kerugian yang akan terjadi.
2. Dimensi Keparahan dari kerugian itu.
Manajer risiko memerlukan informasi sebanyak-banyaknya terkait dengan 2 dimensi pokok untuk melakukan pengukuran risiko, yaitu:
1. Dimensi Frekuensi atau jumlah kerugian yang akan terjadi.
2. Dimensi Keparahan dari kerugian itu.
7. Bagaimana menentukan keparahan kerugian atas
suatu kejadian?
1. Dampaknya thd keuangan perusahaan
1. Dampaknya thd keuangan perusahaan
2. mengevaluasi nilai kerugian supaya tidak
menggangu likuiditas perusahaan
3. jumlah unit terkena kerugian
4. kerugian rata rata dapat dibandingkan dg
premi asuransi yang harus dibayar
8.
Bagaimana
pengukuran risiko dengan distribusi probabilitas?
3 macam
distribusi probabilitas :
1.
Total kerugian pertahun (atas perperiode
anggaran)
2.
Banyaknya kejadian pertahun
3.
Kerugian perkejadian
Kombinasi
distribusi probabilitas :
1. Jenis
kerugian
2. Unit unit
yang mengalami exposure
3. Penyebab
kerugian
Metode lain yang juga bisa digunakan jika data
terdahulu tidak tersedia, dengan melakukan ekstrapolasi data-data sekunder
secara umum dari lembaga-lembaga internasional maupun industri sejenis.
Kemudian dibuat estimasi/ perkiraan secara subyektif. Metode ini disebut metode
penentuan dengan professional judgement.
Hasilnya dapat memberikan gambaran secara umum mengenai level risiko yang ada.
Sumber
informasi yang dapat digunakan untuk menghitung konsekuensi diantaranya adalah:
a.
Catatan-catatan terdahulu.
b.
Pengalaman kejadian yang relevan.
c.
Kebiasaan-kebiasaan yang ada di industri dan
pengalaman-pengalaman pengendaliannya.
d.
Literatur-literatur yang beredar dan relevan.
e.
Marketing
test dan penelitian pasar.
f.
Percobaan-percobaan dan prototipe.
g.
Model ekonomi, teknik, maupun model yang lain.
h.
Spesialis dan pendapat-pendapat para pakar.
Sedangkan
teknik-tekniknya adalah:
a.
Wawancara yang terstruktur dengan para pakar
yang terkait.
b.
Menggunakan berbagai disiplin keilmuan dari
para pakar.
c.
Evaluasi perorangan dengan menggunakan
kuesioner.
d.
Menggunakan sarana komputer dan lainnya.
e.
Menggunakan pohon kesalahan (fault tree) dan pohon kejadian (event tree).
9.
Apakah
konsep probabilitas?
Konsekuensi dan probabilitas adalah kombinasi/
gabungan untuk memperlihatkan level risiko. Berbagai metode bisa digunakan
untuk menghitung konsekuensi dan probabilitas, diantaranya dengan menggunakan
metode statistik.
1.
Konsep “sample space” (lingkup kejadian)
2.
Konsep “event” (suatu peristiwa/kejadian)
·
Sumber dan Referensi :